maret 2, 2012 "bang, kenapa bg masih betah menjomblo?" pertanyaan itu mengalir dari mulutnya. aku terkesiap. apa maksudnya dia bertanya seperti ini "gak ada, malas aja pacaran. kalo udah waktunya kelak, bg pengen ta'arufan bentar trus langsung nikah ajah" jawabku sekenanya. "caileeeeeeee... kayak di film ayat2 cinta dunk... hehehe, aku jadi aisyahnya boleh gak bang?" cetusnya riang. gilaaaaaaaa!! jantungku serasa mau copot. mungkinkah dia merasakan hal yang sama? "kalo adek jadi aisyahnya, emang adek mau di madu? truuus, kalo adek jadi aisyahnya, trus cowok adek yg sekarang mw dikemanain?" "dimadu? manis dunk bang... hehehe." kulihat lesung pipinya nan menawan. walaaaaaah, ya Allah, kuatkan hatiku! "bang, boleh curhat gak? kalo mengenai cowok siy, beneran nih bang ya, tapi jangan bang ketawain ya..." "hmmm,iyaaa" "jujur bang, Ai gak ngerasa seperti seorang yang jatuh cinta ama dia. gak tau kenapa, padahal kami dah pacaran 5 bulan lebih tapi kayaknya biasa2 aja. justru adek nyaman kalo cerita2 sama abang. hehehe." deg! jantungku berdetak lebih keras. ada apa ini?
Maret 12, 2012 kulihat koleksi fotoku berulangkali. kucetak beberapa fotoku dengannya. bagus, manis pula! yupz, telah beberapa kali langkisau menjadi saksi kekikukkanku ketika menatap matanya, dan entah beberapa kali pula Bukit Langkisau mencuri dengar curhatnya padaku dan curhatku padanya. kami bertambah akrab. si Angkuh itu sudah berubah menjadi periang dimataku. dan aku terbawa dalam pusaran awan cinta, hingga tak tau arah kumelangkah. aku terhanyut dan pasrah terombang ambing didalamnya. kuletakkan foto itu di meja kamarku. aaaaaaaaa so sweeeeeeettt.... Maret 17, 2012. sudah seminggu aku tak mendengar kabar darinya. biasanya dia rajin sms, tapi sekarang? ku ambil ponsel bututku, kuketik sms "apa kabar dek?" 10 menit berlalu... 1 jam... 2 jam... dan satu hari berlalu. mau nelp, pulsa cekak... hufftt... kangen! Maret 25, 2012 "bang, bisa ketemu gak? di puncak langkisau ya..."sepucuk pesan muncul d ponselku. hatiku riang bukan kepalang! setela sedikit 'bersolek' aku bergegas memacu motorku ke bukit Langkisau. sesampainya disana, kulihat sosoknya yang anggun. lengkap dengan jilbabnya yang manis. Subhannallah! aku terkesima ketika menatap jilbab putih bercorak bunga yang dikenakannya. tak adalagi terlihat rambut panjangnya yang tergerai. "Ai cantik gak bang?" "Wallahi, sangat dek!! selamat ya" "hehehe, jangan segitunya liat Ai dunk bang... ntar naksir lho, hahahaha..."setelah itu mengalirlah cerita dari mulutnya. 2 minggu mempersiapkan diri untuk mulai berhijab tepat setelah aku berdebat dengannya tentang urgensi jilbab. saat itu dia kekeuh dengan pendapatnya bahwa akan lebih baik menjilbabi hati terlebih dahulu. namun kujelaskan bahwa tak ada hubungan jilbab dengan jilbab hati. jilbab itu wajib hukumnya, siap ataupun tidak siap, itulah aurat yang telah di amanatkan Allah untuk ditutupi dan dijaga sebaik2nya untuk suami kelak. mau dia sholat kek, atau tidak kek, yang jelas jilbab itu wajib. berikut kusodorkan beberapa buku dan majalah padanya. hihihi, sok jadi ustadz kesiangan....! suara batuknya membuyarkan lamunanku. kulihat dia mendekap mulutnya lalu berpaling membelakangiku. "kenapa dek?" dia menggelengkan kepalanya. batuknya kian menjadi. ku raih tangannya dan kulihat wajahnya. ada yang mengalir dari sudut bibirnya... darah!!! tobe continued...
0 komentar:
Posting Komentar