Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

langkisau part 4 (the end): the endless love, the untold story

Juni 2, 2012 Hembusan angin malam menampar wajahku. Suaranya menderu, membawa pikiranku terbang melanglang buana mencari dan berfikir, dimana gerangan cintaku, bagaimana keadaannya saat ini? Kelipan lampu malam mengingatkanku pada pantulan cahaya dari logam yang menyayat-nyayat tubuhnya. Dan setiap kali kilauan itu terbayang, satu tusukan hebat mendarat tepat di ulu hatiku, membuat jantungku berdebar lebih hebat dan mengalirkan air mata di pipiku. Ya Allah, selamatkan cintaku… bisikku lirih dalam hati. Kuparkir motorku di kegelapan pantai padang. Kutatap ribuan cahaya dari arah laut. Tempat ini indah, namun tak seeksotis Langkisau. Disana telah terukir sejarah cintaku, dan aku rindu ke tempat itu. “bang uang parkir bang” seorang anak kecil dengan rokok menyala di sudut bibirnya. Kutaksir anak ini masih duduk di bangku SLTP. Gila! Anak sekecil itu sudah pandai merokok? Zaman edan! Makiku dalam hati. “kamu masih sekolah?” aku bertanya. “malas bang, sekolah ngabisin duit, mending cari duit” ujarnya polos namun tegas, seolah perjalanan hidupnya begitu keras dan sulit, sehingga sudah bisa beropini seperti itu. Aku mngernyitkan kening. Hufft, kalaupun aku berceramah pada anak ini, akankah dia mengerti akan pentingnya pendidikan? Alhasil kurogoh sakuku, ku ambil selembar uang 2 ribu rupiah. “makasih om” katanya sembari berlalu. Om??? Helooooooooooo!! Bukannya awalnya tadi dia manggil aku dengan sebutan abang? Juni 5, 2012 Kulihat senyumnya merekah, Alhamdulillah, cintaku sudah bisa tersenyum, setelah 2 hari tak sadarkan diri dan terbaring lemah di rumahsakit, namun senyumnya mampu melegakaanku. “abang tiap hari kesini ya?” gumannya perlahan, “mama cerita kok sama Ai. Makasih ya bang”. Aku mengangguk. Serasa adeeeeem buanget ngeliatnya, rasa senangku gak ketulungan, bagai mendapat gulai jengkol, hihihihi… Juni 10, 2012 Pulang dari rumah sakit, mukanya masih pucat, tapi sudah cerah. Siang tadi aku menemaninya di teras rumah. “suntuk adek dirumah sendirian bang” sms-nya padaku. Segeralah aku meluncur disana. Hihihi, pucuk dicinta ulampun tiba. Ya Allah, beginikah harusnya jalan cintaku? Juni 26, 2012 “adek putus bang” ucapnya datar. Aku terpana. “kenapa dek?”. Tanyaku dengan sedikit tercekat (maklum berdebar-debar coy) “gak nyaman aja. Kayak gak ada rasa lagi bang.” Jawabnya sembari menyeruput es kelapa muda. Dan malam ini aku tak bisa tidur. Dia jomblo!! Apa aku harus senang atau prihatin ya? Susah juga kalo gini. Dilemma. Dan akhirnya, galau lagi galau lagi… ckckckckck Juli 2, 2012 Keadaannya tiba-tiba memburuk. Apa yang akan terjadi? Ya Allah, kuatkan cintaku…. Agustus 20, 2012 Hari ini pertama puasa. Senang buanget, ngumpul bareng family, dan aku mw tarawehan di painan, nginap dirumah saudaraku, n janjian ketemuan di salah satu mesjid di sana. First taraweh with my love, aaaaaaaaaaa so sweeeeeeeeeet, hehe Agustus 29, 2012 Masakannya enak bangeeeeeeeet, ku sendok lagi gulai ikan hasil masakan cintaku. Enaknyaaa, (gratis pula, hihi, maklum anak kos). Lagi enak2nya makan, ada sms nongol, dari cintaku… “bang, habisin makanannya ya, kalo gak, kita putus!” glek! Aku tercekat! Putus? Allahu akbar, apakah selama ini dia menganggapku… pacar? Makanku kian lahap! Ya Allah, inikah cinta dalam hidupku? Sept 11, 2012 Besok, cintaku akan dioperasi lagi. Hiks. Sedihnya… kupandangi wajahnya yang memucat. Tak kuat rasanya, membayangkan dirinya yang kucintai harus merasakan penderitaan ini. Sakit!! “bang, abang kenapa?” tanyanya pelan. “gak apa-apa dek. Bg sayang sama adek” entah kenapa kata2 itu meluncur dari mulutku, sejenak aku merasa tolol. Kurasakan wajahku memanas. Dengan malu-malu ku angkat kepalaku untuk melihat wajahnya. Dia tersenyum… “adek juga sayang sama abang…” ucapnya lirih Allahu Akbar. Subhanallah!! Dia menyayangiku… kulihat air matanya menetes. Tak kuasa aku menahan tangis,dan akupun melangkah keluar. Degup jantungku semakin menjadi. Apa cinta memang harus seperti ini? Apa ini yang dirasakan para pecinta di luar sana? Inikah yang dirasakan romeo pada Juliet dulu? Sept 12, 2012 Langkisau… aku mengadukan hatiku yang letih menahan beban cinta. Dia sekarang sedang berjuang melawan maut. Kususuri kembali jalan ini sembari memejamkan mataku yang perih karena pedih hati. Sembari menahan nafas, ada yang menghantam badan dan kepalaku. hingga semua gelap…. Gelap dan sepertinya…. Allahu Akbar Narasi Langkisau sore itu ramai. Sesosok tubuh tergeletak bersimbah darah. Seorang lelaki tertabrak mobil yang melaju tak terkendali. Sementara di rumah sakit, “keluarganya airin?” Tanya seorang dokter. Beberapa orang maju mendekat. “selamat ya buk, operasinya sukses” jelas dokter tersebut disambut helaan nafas lega dari semua yang hadir. Maghrib, azan pun berkumandang, dan mereka yang berpuasa pun berbuka. Airin masih tergeletak pingsan karena pengaruh obat bius dan didorong ibunya ke kamar perawatan. Sementara dari arah berlawanan, sesosok tubuh yang seluruh tubuhnya ditutupi kain putih melintas. Keduanya berpapasan… The end…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut