Maret 30, 2012 Aku menciut di sudut ruangan. Memeluk lutut dan memegang kepala yang serasa mau pecah. Carcinoma Nesopharinx. Penjahat yang akan mengambil cintaku jauh, ketempat yang tak terbayangkan olehku. Ya Allah, kuatkan imanku, berikan aku jalan yang benar dalam melangkah di rimba kehidupan ini, karena semua mulai terasa pahit bagiku. Apalagi kala senyumannya, sapaannya, candaannya dan curhatnya yang semua kembali layaknya cuplikan-cuplikan film pendek dan menari-nari dibenakku. Wudhu. Dan mulailah aku melantunkan kalimat suci dalam shalatku. Berdoa khusu’ (mungkin ini adalah sholat terkhusu’ dalam hidupku), “Tuhan jangan ambil cintaku…..”
April 2, 2012 Lebam hatiku wahai langkisau Kala engkau bercerita kisahku dan dirinya Sia-sialah aku menutup mata dan telinga Kala bayangan demi bayangan itu kau munculkan di benakku Dalam diam kususuri jalanmu Dingin hampa dan tiada lagi senyuman Yang terpatri kala kemuning senja merekah di garis cakrawala Dan aku hanya bisa terdiam dalam lamunan April 5, 2012 00.00 WIB. Handphoneku bordering, nyaring hingga hampir membuatku tersentak. Susah payah kutahan mata hanya untuk menunggu detik ini. Dan “happy bday itooooooooo…” seru Kausar dari ujung sana. Hufftt…. Kecewa… kemana gadisku? Sudah jam 10.25 siang, dan aku masih gelisah menunggu telpnya. Apa dia tidak tahu hari ulang tahunku? Padahal sudah jelas terpajang di FB ku beserta sederet ucapan selamat dari teman2ku mulai dari yang lebay sampai yang berkhotbah sapanjang tali baruak’. Dan sekarang pukul 23.20 WIB. Dan tak ada 1 telponpun darinya… ‘terkurung sunyi dalam lirih suara angin Sekilas terbayang wajah rupawan di ujung sana Teringat akan cinta yang pernah kau beri Namun lalu kita berpisah direngkuh oleh jarak… Hiks… dan akupun kembali memeluk guling… membayangkan aku dan cintaku berjalan membelah angkasa dan bertahta dikerajaan awan, dipuncak langkisau… April 26, 2012 “Waaah, jadi repotin niy” seorang ibuk-ibuk (atau lebih tepatnya mak-mak merangkap atasanku di sekolah plus calon mertuaku, amin….) berbinar melihat kue yang ku bawa. Cake strawberi buatanku sendiri. Hihihi. Lucu juga liat maknya begitu excited dengan kue yang kubawa. Seneng, apalagi ku lihat dia tersenyum ketika keluar dari kamarnya, tak ada lagi rona pucat. Alhamdulillah, mudah-mudahan kondisinya membaik. Dan hari ini aku pulang dengan bahagia… Mei 12, 2012 “bang, adek akan di operasi bulan depan.” Itulah sepenggal kalimat yang dilontarkannya siang tadi. Masih kuingat matanya setengah sayu menatap ke jejeran nyiur yang melambai di pinggir pantai. Ingin ku hujat mentari, agar tak usah sombong di atas sana, karena di mata cintakulah sinar yang paling terang namun menyejukkan itu berasal. Dan aku berdiri dihadapannya, walau setengah meredup, namun masih tetap indah. Dan aku rindu suasana ini. Menyeruput kelapa muda di pesanggrahan di puncak langkisau. Walau hatiku galau mengingat apa yang akan dilalui cintaku…
0 komentar:
Posting Komentar